Kebaikan itu selalu INDAH

Kebaikan itu selalu INDAH
Teladan, tempatku kini dan apa yang kan kuperbuat nanti.. Walau menurutku apa yang kan terjadi itu semua masih misteri tapi tak kan pernah menyurutkan semangatku untuk berusaha yang sebaik mungkin.. Dan Atas ijinNYA, aku yakin bahwa Alloh memiliki rencana yang jauh lebih INDAH daripada apa yang aku, makhlukNYA rencanakan.. Bismillah, Dengan menyebut nama ALLOH, kulangkahkan kaki ini, agar aku tak kan hanya berdiam diri :)

Rabu, 13 November 2013

THE JOURNEY OF MY LEADING STYLE Perjalanan Panjang dalam Mengatur Diri Sendiri dan Orang Lain

SEBUAH PENGANTAR

Memimpin merupakan aktifitas yang kita jalani sehari hari, baik kita sadari ataupun tidak. Entah itu di rumah, di jalan, tempat-tempat umum, bahkan di tempat terpencil sekalipun, sekumpulan orang akan sering menggunakan kata memimpin, yang membedakan hanyalah bahasa dan sejauh apa lisan mampu mendefinisikannya.
Peter F. Ducker menyatakan, “Kepemimpinan itu didefinisikan dengan hasil nyata, bukan hal-hal atributif,” sejalan dengan pernyataan tersebut, melalui tulisan ini penulis akan mencoba berbicara mengenai kepemimpinan dalam organisasi bukan sebagai atribut belaka, tetapi dia adalah bentuk pengalaman, bentuk kerja nyata, dan bentuk kepastianlangkah dalam mengatur apapun dalam hidupnya. Karenanya untuk dapat ikut memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip dalam memimpin, perlu penulis menuliskan pengalaman saat penulis masih mencari jati diri, mendewasakan jalan hidupnya, sampai penulis dipercayai memimpin berbagai posisi di lingkungan penulis berada. Bagi penulis, pengalaman itu sudah mencapai batas minimal yang diharapkan mampu memberi pemahaman bagi siapapun yang ingin menjadi pemimpin.
Maka dengan mengharapkan ridho Alloh Subhanahuu wa Ta’alaa, penulis menulis catatan-catatan cerita hidupnya yang berkaitan dengan seni memimpin dalam tulisannya yang ia beri judul “THE JOURNEY OF MY LEADING STYLE, Perjalanan Panjang dalam Mengatur Diri Sendiri dan Orang Lain”. Besar harapan kami, agar tulisan sederhana ini dapat bermanfaat sebagai landasan awal bagi anda yang akan memimpin dan bagi anda yang siap merubah cara pandangnya dalam memimpin.
Yogyakarta, 12 November 2013

Luthfi Alfikri Kustiyo

Selasa, 20 November 2012

Masih

Di saat ideologi ditabrakan terus dengan realita yang tak jelas sebab terbentuknya.
Ada singa makan kotoran kelinci, g puas kah dengan daging kami kata kelinci.Di saat petani tak punya ladang lagi untuk digarap karna hancur meledakTikus, belalang, ular sawah itu masih ada dan terus bergerak, dimana ?Di saat sirkus meluas hingga memayungi 250 jutaan kelinciSinga yang memakan kelinci patuh, pada keras nya suara pecut itu.
Aku lupa cara mengaum kata singa.
Di saat ideologi ditabrakan terus dengan realita yang tak jelas sebab terbentuknya.
Pemegang pecut menakuti singa dan kelinci takut pada singa.
Sangat biasa terjadi karna
Di saat ideologi ditabrakan terus dengan realita yang tak jelas sebab terbentuknya.
~20 September 2012
Masih
Di saat ideologi ditabrakan terus dengan realita yang tak jelas sebab terbentuknya.
Di saat petani tak punya ladang lagi untuk digarap karna hancur meledak
Di saat sirkus meluas hingga memayungi 250 jutaan kelinci
Aku di sini di depan kaca yang tak memantulkan wajahku

Selasa, 07 Agustus 2012

Kesetiaan rasa

Dulu...
Bagiku ini adalah kejujuran yang terucap dari lisan ku
Kira ku yang kau dengar pun serupa begitu
Menurutku mata mu mengatakan nada sepakat dengan itu
Fikirku hembusan nafas itu tidak pernah ragu

Sekarang...
Lihatku khayal telah membohongiku dengan nyata
Rasamu ini tak terlihat sama
Gerak tubuh mu berbeda dengan kata
Ternyata tak ada ya kata yakin benar ?


Sampai kapan...
Bagiku ini kejujuran
Gerakmu bernada tipuan
Jika tak bisa menjadi kenyataan
Mengapa hanya berakhir di ucapan ?



Kesetiaan

Bicara rasa


Cinta ini...
Bagai Ali mendambakan Fatimah
Tak punya bukanlah syarat mencinta
Karna cinta bicara dengan nada nya
Nada yang terangkai getir indah
Meski sekali lagi tak punya
Ibarat cermin hias mengumpat
Engkau menari dan tertawa terbahak
Muncul sebuah tanya besar wayang
Mengapa tak kau ajak ku berdansa
Di pesta ?
Ketika diam tanyaku terjawab senyap
Seperti hal tolol yang dilakukan pria
Bayangkan Setiap Pria!
Sujud tersungkur kalah telah
Oleh cinta karna rasa
Cinta
Datang
Cinta
Pergi
Berseri 
Pahit 

Sabtu, 24 Maret 2012

Teladan itu...




Teladan itu…
mati.
mati jika tidak melakukan sesuatu yang berarti
Teladan itu…
memiliki.
memiliki semangat untuk meraih prestasi

Teladan itu…
sadar.
sadar akan kekurangan diri,
menyadari bahwa tak hanya sendiri
Teladan itu…
malu.
malu bila tidak ada guna untuk bangsa ini.
Teladan itu…
tersembunyi.
tersembunyi dalam hati, muncul sebagai insan yang bakti.
Teladan itu…
tangis.
tangis melepaskan duka, senyum tuk tunaikan harapan.
Teladan itu…
tanpa makna.
tanpa makna jika tidak benar2 diresapi,
tidak berguna jika tidak ditindaki.
Teladan itu…
salah.
salah dibilang salah,
benar dibilang benar.
Teladan itu…
menunggu.
menunggu pagi dengan semangat,
untuk mengubah hari.
Teladan itu…
benci.
benci terhadap kemungkaran,
cinta kepada kebaikan.
Teladan itu…
ada.
ada dalam hati,
ada dalam perbuatan.
Karena teladan itu.. AKU!