A: Bayangin deh, coba kalau semua orang di dunia ini hidupnya sejahtera semua, tidak perlu ada yang kerja kasar dengan gaji rendah jadinya, kenapa ya ?
B: Kenapa kok tumben berpikir seperti itu ?
A: Coba deh lihat, bapak yang lagi betulin sol sepatu itu, udah kerja keliling panas-panas gini, eh 1 sepatu yang di sol hanya beberapa ribu aja. Seandainya dia sejahtera dan nggak perlu kerja seperti itu.
B: (Senyum) Minjem sepatu mu dong
A: Buat apa ? (ngasih sepatu)
B: (Menyobek sepatu dengan pisau)
A: Eh, apa2an kamu ki ? Rusak nih jadinya, ah! Pak pak ! (manggil tukang sol sepatu)
B: (Senyum)
A: Kok senyam senyum sih ? (memberi sepatu ke bapak nya dan mencari tempat untuk mengobrol lagi)
B: Itulah jawaban atas pertanyaan mu tadi, semua orang sudah mengambil porsinya masing-masing dalam dunia ini. Jangan melihat semua hanya dari sisi mu saat ini, namun lihat lah dari sisi yang lain, bukankah kamu juga sekarang membutuhkan beliau dan profesi beliau ?
A: Iya sih. hehe, eh tapi bapak nya kasihan ah kalau seperti itu pasti tidak bahagia.
B: Tunggu sebentar lagi dan lihatlah sendiri, nih 10 ribu itung-itung buat permintaan maaf ku ki.
(Akhirnya sudah selesai)
A: Ini pak uang nya, terima kasih ya
Tukang Sol: Iya mas terima kasih. Wah itu dirusakin orang ya mas ? (Senyum dan tertawa kecil)
B: Iya pak, tadi nggak sengaja.
(Tukang solnya pamit)
B: Lihat lah senyum bahagia bapak itu, senyum yang sepintas kita lupa bahwa kamu pernah menganggap dia tidak bahagia. Tidak, itulah kebahagiaan yang ia miliki, jauh lebih bahagia dari pada engkau memiliki isatana dengan pistol yang siap meledak di todongkan ke arah mu. Kebahagiaan itu tidak di sini. (megang dompet) tapi di sini dan di sini (senyuman dan hati). Dan Tuhan ku lah yang memberi itu
A: Iya ya, tapi dia pasti pernah mengeluh
B: Aku tak tahu hal itu, hanya saja senyum bapak itu tadi begitu tulus dan teduh hingga aku tak bisa membayangkan bagaimana ia mengeluh.
~Kisah B dan A
Cuman cerita tidak atau bahagia
terbayang gambar meski tanpa wajah
muncul tenggelam berirama
antara tidak dan bahagia
Ada tukang sate lewat
sendirian aku dan dia
bersama B dan A
Yang tak berdaya di dunia
Kebaikan itu selalu INDAH
Rabu, 11 Januari 2012
B dan A
A: Bintang itu sinar nya kecil, kenapa dia dikatakan indah ?
B: Coba kamu lihat di sekeliling bintang.
A: Ada apa ? Hanya gelap saja kok tak ada apa2.
B: Justru di tengah kegelapan itulah bintang kecil akan tampak indah sinarnya
A: Kalau lampu bagaimana ? Seperti yang menyala di ruangan ini ? Jangankan indah, Aku nggak begitu peduli tuh.
B: Kalau begitu tunggu sebentar
(B matiin lampu)
A: Apaan sih kamu tu ? Kalau nggak mau njawab ya udah! (mencari2 saklar dan menghidupkan lampu)
B: (senyum) Itulah jawaban atas pertanyaan mu tentang lampu itu, ketika sedari awal ia sibuk menerangi mu, kamu tak peduli terang lampu nya, namun ketika kegelapan menutup penglihatan matamu, barulah kamu mencari dan peduli pada nya.
A: Iya ya, apakah berarti kedua nya saling membutuhkan untuk meniadakan ?
B: Aku pun tak tahu karna mereka tak pernah mempermasalahkannya, cahaya hanya berusaha menerangkan sekelilingnya, kegelapan pun asyik dengan kegelapannya sendiri.
~Kisah B dan A
Cuman cerita terang dan gelap
tidak jelas tanpa warna dan rasa
muncul seiring sejalan
antara gelap dan terang
Di meja belajar rumah
sendirian
bersama B dan A
Yang saling meniadakan tanpa ada
B: Coba kamu lihat di sekeliling bintang.
A: Ada apa ? Hanya gelap saja kok tak ada apa2.
B: Justru di tengah kegelapan itulah bintang kecil akan tampak indah sinarnya
A: Kalau lampu bagaimana ? Seperti yang menyala di ruangan ini ? Jangankan indah, Aku nggak begitu peduli tuh.
B: Kalau begitu tunggu sebentar
(B matiin lampu)
A: Apaan sih kamu tu ? Kalau nggak mau njawab ya udah! (mencari2 saklar dan menghidupkan lampu)
B: (senyum) Itulah jawaban atas pertanyaan mu tentang lampu itu, ketika sedari awal ia sibuk menerangi mu, kamu tak peduli terang lampu nya, namun ketika kegelapan menutup penglihatan matamu, barulah kamu mencari dan peduli pada nya.
A: Iya ya, apakah berarti kedua nya saling membutuhkan untuk meniadakan ?
B: Aku pun tak tahu karna mereka tak pernah mempermasalahkannya, cahaya hanya berusaha menerangkan sekelilingnya, kegelapan pun asyik dengan kegelapannya sendiri.
~Kisah B dan A
Cuman cerita terang dan gelap
tidak jelas tanpa warna dan rasa
muncul seiring sejalan
antara gelap dan terang
Di meja belajar rumah
sendirian
bersama B dan A
Yang saling meniadakan tanpa ada
Langganan:
Postingan (Atom)