Melihat kacamata buram sesuatu hal bening yang terpancar melalui celah-celah yang memendarkan tak selayaknya hanya tujuh warna, karna ia pekat dan jernih berada dalam satu garis yang bila ditarik entah penting atau tidak panjangnya, karna ia saling terkait terhadap pusaran pun demikian, karna yang berputar nanti nya suatu saat akan berhenti tetapi rasa pusing itu pasti akan berbekas di sini, tak mendengar lagi suara lantang berteriak dengan penuh semangat di sini apa dan di sana apa. yang ada hanyalah kacamata buram. Penuh !
Melihat kacamata buram tak lagi hanya tertidur ketika memakainya," takut patah" kata pria tua yang masih sanggup berlari mengalahkan bayi muda, ketika ia takut dengan semua bayang yang ada, ia hanya terlalu sombong hingga ia mengadahkan kepala nya terlalu tinggi hingga tak menyadari bahwa bayang-bayang berada di bawah telapak kaki nya, ia terlalu congkak dengan melawan mentari di atas kepalanya, "awas panas" kata seorang nenek tua yang ku yakin kakinya lebih kuat tuk berdiri di banding bayi baru lahir itu. Tak ada yang tersisa sebenarnya nenek dan kakek, hanya kacamata buram yang tak bisa untuk bergaya. Sebagian !
Melihat kacamata buram yang tak boleh ditaruh di bawah, karna ia hanya gelap tak terlihat. kosong !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar