share dari grup sebelah di facebook
"Dimana rumahmu Nak?"
Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.
Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.
Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..
Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?
Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?
Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..
Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?
Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..
Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.
Kebaikan itu selalu INDAH
Senin, 28 November 2011
Minggu, 27 November 2011
17 tahun hidup ku dengan mu, Papa dan Mama..
Waktu aku lahir ke dunia
Engkau tukar sakit dan nyawa mu
Untuk kelahiran ku anak mu
Balasan dari ku
Saat itu aku menangis sekeras-keras nya di hadapan mu
Waktu aku berumur 1 tahun
Engkau berikan ku asupan gizi
Agar aku tumbuh sebagai anak yang sehat
Balasan dari ku
Aku menangis tengah malam
Tak tahu bahwa engkau begitu lelah hari itu
Waktu aku berumur 2 Tahun
Engkau ajarkan ku berjalan
Balasan dari ku
Aku pergi kemana pun aku mau
Meski engkau memanggilku
Waktu aku berumur 3 Tahun
Engkau berikan aku makanan setiap harinya
Engkau lembutkan nasi itu hingga menjadi bubur
Balasan dari ku
Aku menangis karna aku menginginkan makanan yang lain
Waktu aku berumur 4 tahun
Engkau berikan aku pensil berwarna
Balasan dari ku
Aku corat coret tembok rumah dan buku-buku mu
Waktu aku berumur 5 tahun
Engkau kenalkan aku dengan dunia pertemanan
Balasan dari ku
Aku tinggalkan engkau tuk bermain dengan teman-teman ku
Waktu aku berumur 6 tahun
Engkau mulai meminta ku tuk sekolah
Engkau membiayai ku dengan uang hasil kerja kerasku
Menyekolahkan ku di sekolah yang baik kata orang-orang
Balasan dari ku
Aku malas berlama-lama di sana dan sering kali engkau dipanggil oleh guru ku atas kenakalan ku
Waktu aku berumur 7 tahum
Engkau telah memfasilitasi ku dengan peralatan sekolah komplit
Bahkan tas dan buku tulis
sangat berbeda dengan mu dulu yang masih menggunakan sabak
Balasan dari ku
Engkau tak perlu membeli lagi buku tulis yang baru untuk ku tahun depan
Karna buku tulis ku begitu bersih
Waktu aku berumur 8 tahun
Engkau membelikanku Bola
Aku begitu bangga nya memamerkan pada teman-temanku
Balasan dari ku
Engkau dipanggil oleh tetangga depan rumah
Karna aku memecahkan kaca rumahnya
Waktu aku berumur 9 tahun
Engkau selalu menambahkan uang jajan ku seribu agar aku mampu menelpon mu
Bahkan engkau mencatatkan nya untuk ku nomor mu
Balasan dari ku
Aku meminta Handphone untuk mu seperti teman ku itu
Alhasil aku ngambek seminggu untuk ini
Waktu aku berumur 10 tahun
Engkau mensemangati ku terus untuk belajar
Sehingga nilai dan ranking ku meningkat pesat
Balasan dari ku
Aku membentak mu dengan kalimat harian ku
"Aku tahu ma kalo harus belajar!"
Waktu aku berumur 11 tahun
Engkau mengantarkan ku dari kolam renang sampai pesta ulang tahun teman ku
Dengan sepeda motor nya
Yang entah mengapa meski panas namun aku tak pernah merasa panas
Balasan dari ku
Aku bermain asyik dengan teman-temanku
Hingga aku lupa pada mu
Waktu aku berumur 12 tahun
Gempa Bumi besar melanda kota kita
Aku masih ingat jelas saat itu
Saat itu engkau di lantai atas dan berteriak-teriak memanggil nama ku untuk segera keluar, padahal engkau lah yang masih berada di lantai atas
Balasan dari ku
Aku telah keluar ma, pa.
Dan telah lebih dahulu mneyelamatkan diri sendiri
Waktu aku berumur 13 tahun
Aku memasuki masa remaja ku dulu
Engkau tetap penuh semangat selalu menjadi layaknya "sopir pribadiku"
Balasan dari ku
Pernah terbesit dalam benak ku
Bahwa aku malu dibonceng oleh mu.
Waktu aku berumur 14 tahun
Engkau menyarankan ku untuk memotong rambut ku yang panjang
"Mau Papa antar ke tempat Papa biasanya" tanya nya pada ku
Balasan dari ku
"Nggak ah Pa, Papa nggak tau mode sih"
Waktu aku berumur 15 tahun
Aku ingat engkau pasti pulang malam hari dan tetap ingin bertemu kepada ku
Walau hanya sekedar memeluk ku
Balasan dari ku
Aku mengunci diri ku dalam kamar
Seolah kita berada di beda tempat
Waktu aku berumur 16 tahun
Engkau selalu memuji ku bahwa aku terlihat ganteng di depan mu ibu
Bahkan sering membuat Papa cemburu karna nya
Balasan dari ku
Aku mengatakan kepada seorang teman wanita ku
Bahwa dia lah wanita yang tercantik yang pernah ku temui
Bukan kamu ibu ku.
Waktu aku berumur 17 tahun
Engkau telah habis kata dalam menasehati ku
Karna jakun ku telah tumbuh
Karna KTP tlah ada di dompet tanda aku tlah dewasa
Hanya mimik muka mu yang terlihat sedih melihat kenakalan lu
Balasan dari ku
Aku membalasnya memakai muka marah ibu!
Memakai muka marah!
Di usia ku ke 18 ini dan selanjutnya akankah aku atau mungkin kita sahabat masih tidak ingin berkata
BAHWA KITA SAYANG PADA PAPA DAN MAMA KITA?
Apakah perlu kematian mengajarkan kepada kita ?
Apakah perlu penyesalan datang barulah kita tersadar ?
Apakah perlu sahabatku ?
Tetaplah tak berubah
Father And mother I Love You :)
Engkau tukar sakit dan nyawa mu
Untuk kelahiran ku anak mu
Balasan dari ku
Saat itu aku menangis sekeras-keras nya di hadapan mu
Waktu aku berumur 1 tahun
Engkau berikan ku asupan gizi
Agar aku tumbuh sebagai anak yang sehat
Balasan dari ku
Aku menangis tengah malam
Tak tahu bahwa engkau begitu lelah hari itu
Waktu aku berumur 2 Tahun
Engkau ajarkan ku berjalan
Balasan dari ku
Aku pergi kemana pun aku mau
Meski engkau memanggilku
Waktu aku berumur 3 Tahun
Engkau berikan aku makanan setiap harinya
Engkau lembutkan nasi itu hingga menjadi bubur
Balasan dari ku
Aku menangis karna aku menginginkan makanan yang lain
Waktu aku berumur 4 tahun
Engkau berikan aku pensil berwarna
Balasan dari ku
Aku corat coret tembok rumah dan buku-buku mu
Waktu aku berumur 5 tahun
Engkau kenalkan aku dengan dunia pertemanan
Balasan dari ku
Aku tinggalkan engkau tuk bermain dengan teman-teman ku
Waktu aku berumur 6 tahun
Engkau mulai meminta ku tuk sekolah
Engkau membiayai ku dengan uang hasil kerja kerasku
Menyekolahkan ku di sekolah yang baik kata orang-orang
Balasan dari ku
Aku malas berlama-lama di sana dan sering kali engkau dipanggil oleh guru ku atas kenakalan ku
Waktu aku berumur 7 tahum
Engkau telah memfasilitasi ku dengan peralatan sekolah komplit
Bahkan tas dan buku tulis
sangat berbeda dengan mu dulu yang masih menggunakan sabak
Balasan dari ku
Engkau tak perlu membeli lagi buku tulis yang baru untuk ku tahun depan
Karna buku tulis ku begitu bersih
Waktu aku berumur 8 tahun
Engkau membelikanku Bola
Aku begitu bangga nya memamerkan pada teman-temanku
Balasan dari ku
Engkau dipanggil oleh tetangga depan rumah
Karna aku memecahkan kaca rumahnya
Waktu aku berumur 9 tahun
Engkau selalu menambahkan uang jajan ku seribu agar aku mampu menelpon mu
Bahkan engkau mencatatkan nya untuk ku nomor mu
Balasan dari ku
Aku meminta Handphone untuk mu seperti teman ku itu
Alhasil aku ngambek seminggu untuk ini
Waktu aku berumur 10 tahun
Engkau mensemangati ku terus untuk belajar
Sehingga nilai dan ranking ku meningkat pesat
Balasan dari ku
Aku membentak mu dengan kalimat harian ku
"Aku tahu ma kalo harus belajar!"
Waktu aku berumur 11 tahun
Engkau mengantarkan ku dari kolam renang sampai pesta ulang tahun teman ku
Dengan sepeda motor nya
Yang entah mengapa meski panas namun aku tak pernah merasa panas
Balasan dari ku
Aku bermain asyik dengan teman-temanku
Hingga aku lupa pada mu
Waktu aku berumur 12 tahun
Gempa Bumi besar melanda kota kita
Aku masih ingat jelas saat itu
Saat itu engkau di lantai atas dan berteriak-teriak memanggil nama ku untuk segera keluar, padahal engkau lah yang masih berada di lantai atas
Balasan dari ku
Aku telah keluar ma, pa.
Dan telah lebih dahulu mneyelamatkan diri sendiri
Waktu aku berumur 13 tahun
Aku memasuki masa remaja ku dulu
Engkau tetap penuh semangat selalu menjadi layaknya "sopir pribadiku"
Balasan dari ku
Pernah terbesit dalam benak ku
Bahwa aku malu dibonceng oleh mu.
Waktu aku berumur 14 tahun
Engkau menyarankan ku untuk memotong rambut ku yang panjang
"Mau Papa antar ke tempat Papa biasanya" tanya nya pada ku
Balasan dari ku
"Nggak ah Pa, Papa nggak tau mode sih"
Waktu aku berumur 15 tahun
Aku ingat engkau pasti pulang malam hari dan tetap ingin bertemu kepada ku
Walau hanya sekedar memeluk ku
Balasan dari ku
Aku mengunci diri ku dalam kamar
Seolah kita berada di beda tempat
Waktu aku berumur 16 tahun
Engkau selalu memuji ku bahwa aku terlihat ganteng di depan mu ibu
Bahkan sering membuat Papa cemburu karna nya
Balasan dari ku
Aku mengatakan kepada seorang teman wanita ku
Bahwa dia lah wanita yang tercantik yang pernah ku temui
Bukan kamu ibu ku.
Waktu aku berumur 17 tahun
Engkau telah habis kata dalam menasehati ku
Karna jakun ku telah tumbuh
Karna KTP tlah ada di dompet tanda aku tlah dewasa
Hanya mimik muka mu yang terlihat sedih melihat kenakalan lu
Balasan dari ku
Aku membalasnya memakai muka marah ibu!
Memakai muka marah!
Di usia ku ke 18 ini dan selanjutnya akankah aku atau mungkin kita sahabat masih tidak ingin berkata
BAHWA KITA SAYANG PADA PAPA DAN MAMA KITA?
Apakah perlu kematian mengajarkan kepada kita ?
Apakah perlu penyesalan datang barulah kita tersadar ?
Apakah perlu sahabatku ?
Tetaplah tak berubah
Father And mother I Love You :)
Rabu, 23 November 2011
Quotes from Mabit :D
"Be The Generation of Muslim Prestatif"
1. Hidup tidak memberi pilihan lain selain naik, karna yang tetap sama dengan Turun
2. Jadilah ikhwan atau akhwat yang prestasi, yang melakukan hal yang lebih dalam hal kebaikan dibanding yang Biasa-biasa saja
3. Contoh hal-hal yang berprestasi dalam Sholat
A. Sholat selalu awal waktu
B. Sholat Selalu berjamaah (Terutama yang ikhwan)
C. Sholat yang Khusyuk
D. Sholat yang panjang berdiri nya
E. Sholat wajib di tegakkan, sholat sunnah pun tak ketinggalan
4. Contoh hal-hal yang berprestasi dalam Belajar
A. Belajar dengan rajin dan tekun
B. Belajar dengan sungguh-sungguh
C. Sabar pantang menyerah
D. memanfaatkan ilmu dengan benar
E. Ikhlas dalam belajar
5. Contoh hal-hal yang berprestasi dalam Muamalah
A. Bermanfaat bagi orang lain
B. Teladan dalam kebaikan
C. Mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah kemunkaran
D. Menginspirasi kebaikan
E. Ikhlas karna Alloh
6. TIME MANAGEMENT
A. Tetapkan tujuan dan cita-cita hidup anda (Target #1 akhirat)
B. Break Down target hidup kita ke dalam rencana yang detail
C. Perencanaan waktu yang matang
D. Tetapkan skala prioritas
E. Luangkan waktu (refresh) dan evaluasi diri (muhasabah)
7. "We will only be ready for what we are preparing before"
"Kita hanya akan menajdi siap untuk hal-hal yang kita siapkan sebelumnya"
8. "Do What you love and (learnt to) love what you do now"
"Kerjakan apa yang kamu cintai dan (belajarlah untuk) mencintai apa yang kita kerjakan sekarang"
9. "Luruskan niat, semua yang kita lakukan saat ini dan esok adalah untuk Alloh"
10. Hidup itu sebuah belajar, dari persiapannya, proses nya hingga hasilnya.
11. Kisah kaktus dan ulat,
Suatu hari ku mengeluh pada Alloh. Ketika ku meminta setangkai bunga indah, Ia memberi ku kaktus berduri. Ketika ku meminta seekor kupu-kupu, Ia malah memberi seekor ulat berbulu. Aku sangat marah kala itu. Dalam hati aku menggerutu dan mengeluh pada Alloh. Karena apa yang aku minta tidak seperti apa yang Alloh berikan saat itu.
Hari berganti hari. Ketika suatu sore kulihat dari balik jendela kamarku. Ku begitu takjub. Kaktus berduri itu kini telah berbunga dan indah sekali. Dan ulat berbulu yang dulu begitu menggelikan pun telah berubah menjadi seekor kupu-kupu yang sangat cantik. Melihat itu semua senyumku pun terkembang Dan aku merasa sangat bodoh dan menyesal telah menyalahkan Alloh
Kini ku mengerti……
Alloh tak pernah tidur, Dan Ia tak pernah melewatkan pandangannya seditik pun dari kita
Ia tak selalu memberi apa yang kita minta
Tapi memberi apa yang kita butuhkan, bukan yang kita mau
Dan yang lebih penting dan kutanamkan dalam hatiku adalah
Semua yang terjadi, segala sesuatunya adalah Rencana Alloh yang indah pada waktunya.
Sabtu-Ahad, 19-20 November 2011
Setelah diguyur hujan sangat deras.
Surya Global
Jumat, 18 November 2011
Menangis dan Tersenyumlah Sahabat
Menangis dan tersenyum bukanlah kedua pilihan yang saling meniadakan, menangis adalah pekerjaan mata dan tersenyum adalah pekerjaan mulut, biarlah mata melakukan pekerjaannya, biarkan pula mulut melakukan pekerjaan nya.
Biarlah sang mata menangis, biarkanlah ia mengeluarkan tiap-tiap bulir air dari sana, agar tumpah segala rasa di jiwa, agar merasa lemah di hadapan Yang Maha Kuasa, agar jauh dari sifat congkak, agar tak kenal lelah ketika usaha, karna tangsi mu memberitahu mu betapa manis nya kenikmatan yang telah diberikan Alloh untuk kita. :'(
Tetapi sahabat, tetaplah biarkan pula mulut melakukan kerjanya. Pertahankan senyum mu itu merekah sahabatku, agar menjadi indah di dalam kesusahan, agar menjadi manis di kala kepahitan terasa, agar sedekah senantiasa bertebaran,agar menjadi dekat yang jauh, agar menjadi rekat yang telah dekat, agar yang rekat tercipta ukhuwah, agar engkau senantiasa menangis di sela doa mu dan tersenyum di saat memandangku. :)
Tetap menangis dan tersenyumlah karna tangis adalah ekspresi pertama yang diajarkan kepada kita dan senyum adalah ekspresi yang pertama di ajarkan oleh orang-orang yang mengasihi kita. :')
Rabu, 02 November 2011
Tidak Peka ?
Menulis itu mencerminkan hati melalui tulisan (sekarang bukan pena je :D )
Nah, aku mau nulis ki, sekarang cerita tentang pasangan yang sudah menikah.
Don't look this story from the writer, but just read this story!
Maklum writer nya belum nikah je. haha :D
Nah ini mau cerita antar obrolan aja sih, antar dua insan Pria dan Wanita, eh tak ganti aja ya Ikhwan dan akhwat
Sifat mereka tidak sama, ah itu mah biasa, tetapi ternyata sifat mereka itu bagaikan api dan air, berbeda dan berlawanan.
Ikhwan sering bersifat RDB alias Ra dong Blas, ya tidak peka tentang akhwat atau bahasa gaul nya kagak romantis. haha
Sedang Akwat bersikap ingin agar sang Suami (Ehm, yang belum berumah tangga pasti mak jleger denger kata ini :P) bisa bersifat romantis dengannya sehingga ia sering memancing sang suami. Di sini ada 3 Crita yang akan aku ceritakan, sebelum nya ini menyunting dari cerita sesungguhnya tapi tak perlu membahas siapa nya agar bisa ngambil hikmah nya aja bukan nggibah :D
Akhwat ini bingung, kenapa Ikhwan yang satu ini begitu lugu akut, maka nya dia mencoba memancing sang ikhwan agar bersikap romantis pada nya (Maklum memanjakan pasangannya baik suami atau isteri itu dituntunkan lho sebagai bunga-bunga indah pernikahan), pengen deh kayak crita Ali dan fatimah.
Pernah suatu waktu fatimah berkata pada Ali,
"Suamiku... Sebelum menikah denganmu, aku pernah sangat menyukai seorang laki-laki dan aku sangat ingin menikah dengannya." Berubah rona wajah Ali mendengar kalimat ini. Cemburu, penasaran campur aduk jadi satu. Tapi tetap dengan kelembutan dan perasaannya yang halus dia berkata, "Apakah engkau menyesal menikah dengan ku?" Fatimah tersenyum geli melihat ekspresi sang suami. " Tidak," ucapnya. " Karna lelaki itu adalah... Engkau", Subhanalloh sungguh indah kejadian Putri dari Rosullulloh dan Khalifah keempat itu.
Maka dengan modal rencana, Si Akhwat tadi menghampiri suaminya, "Suami ku, kalau aku mau es kelapa, maka apa yang kamu lakukan?" tanya sang Isteri pad Suami nya, Suaminya itu sempat bingung, namun dengan polos nya dan mempertimbangkan keadaan dompet (maklum tanggal tua), sang suami menjawab, "Waduh, aku nggak ada uang e, afwan ya," Pupuslah kisah romantis diantara mereka berdua. Padahal kata-kata yang ada dalam benak nya bukanlah yang seperti itu, "Aku akan membiarkan mu tidur dalam kamar kita," Lalu sang Isteri membayangkan ia berwajah bingung, lalu sang suami tersenyum "Biar engkau tidak melihat betapa konyol nya aku saat mengambil kelapa di kebun kita itu, betapa payahnya aku ketika mengupasnya, dan kau hanya tahu ketika aku membawa kelapa itu ke kamar mu sehingga kamu tidak sadar bahwa suami mu ini tidak ada uang untuk membelinya," dan suami tertawa nakal. tapi itu hanya angan bagi sang isteri.
Sang isteri tetap tidak pantang menyerah, kali ini pancingannya sudah agak menjurus, pasti ia terpancing, "Suamiku, menurutmu bagaimana mencintai? itu" sang suami terkaget dan menjawab, "ya mencintai itu berarti menyatakan cinta, banyak og definisi nya, coba aja buka kamus, buata apa e ? Ngerjain tugas po ?", rasa nya seperti mendengar piring pecah atau memang tetangga ada yang memecahkan piring, ah mbohlah. padahal bukan sperti ini kisah nya.
seharusnya sang suami berkata, "Seharusnya kamu tanyakan pada diri mu sendiri," Kata suami ku sambil tersenyum, "Kok bisa ?" tanyaku heran, "karna aku mencintai mu sama dengan kamu mencintaiku, cinta karna Alloh ini telah membuat 2 cinta terlihat 1 bukan 1 cinta terlihat 2 bercabang atau berbeda, karna cinta kita sejalan beriringan, jadi kalo kamu tanya bagaimana cara ku mencintai mu, ya sebagaimana dirimu mencintaiku" Ahhh..... GAGAl lagi. Mangkel mulai terlihat.
Jangan menyerah dah, sekarang akan aku coba cara lain..
Sang akhwat berpikir "Aku akan mencoba mengajak nya makan di luar. Aku tahu dia paling anti makan di rumah, karna ia berpikir memang paling hemat makan di rumah. Akhirnya aku mancing dia dan kali ini pasti berhasil."
"Suami ku, kita makan di luar yuk, aku wis yang bayari make uang simpanan ku, gimana ?" tanya ku menggoda, sejenak ia berpikir dan ku merasa bahwa aku akan menang, "Beneran nih? Asyik dah, Ayo isteriku, kita berangkat," kata suamiku lagi-lagi dengan polosnya..
"AAAAAAAAA... Aku bener-bener bunek nih, sepanjang perjalanan aku hanya diam sambil mendengar murotal dari CD player di mobil ini. Suamiku pun sibuk menyetir, entah aku udah males atau gimana, aku acuh tak acuh aja deh bahkan ketika ia berhenti di suatu tempat, dan akhirnya sampailah di suatu rumah makan. "What?" pikirku, inikan rumah makan yang terkenal romance, cocok buat pasangan yang baru menikah dan yang bikin kaget MAHAL! Apakah suamiku bener-bener nggak perhatian ma aku."
Sang Suami pun memesankan dua porsi yang sama yang itu sudah menjadi kebiasaan mereka untuk makan dan minum yang sama. mereka memilih tempat duduk dan Menunggu sambil ngliat pemandangan yang bener-bener indah sekali, dan ngobrol tentang beberapa hal.
Akhirnya makananpun datang dan sang isteri tertohok, makanan itu lezat sekali tapi yang pasti MEWAH! "Bagaimana ini, waaaaa, aku bener-bener bingung". sang Suami tampak lahap memakan makanan ini sedangkan aku canggung meski sang isteri mengakui makanan ini sangat lezat dan menggugah nafsu makan. mereka makan kurang lebih 10 menit.
Waaaah, akhirnya sampailah pada saat bayar membayar, dan benar saja, habis dengan jumlah yang besar, aduh bagaimana ini. Tetapi yang aneh nya, pelayan itu tidak menagih kepada kami namun malah mengucapkan "selamat jalan, terimakasih sudah menyantap masakan kami" kemudian tersenyum ramah. "Ada apa ini?" pikir sang isteri dan mereka pun naik dalam mobil lagi, dan aku memberanikan bertanya, "Suamiku, kenapa tadi kita tidak membayar?" tanya sang isteri polos, suami tertawa geli "Mana mungkin ada yang jualan tapi tidak dibatyar sayangku,", "Lha trus kenapa kita tidak bayar?" tanya sang isteri lagi "Isteri ku, biarlah aku yang membayarnya, bukankah aku pemimpin dari mahligai cinta kita ini, biarlah tak perlu melihat keluarnya uang, tetapi melihat bagaimana aku sedang menabung rasa cinta, memupuk rasa sayang dan mencoba menyemai nya. Sayang, aku tahu selama ini engkau ingin aku bersikap romantis, tapi aku memang begini, tidak terlalu peka, aku ingin memberikan cintaku tiap hari tapi beda rasa, dengan romantis, dengan cembur, dengan cerita, dengan hubungan kita dan dengan rasa-rasa yang lain yang menambah rasa sayang ini, Satu yang tak perlu kau pikirkan, bahwa aku pasti menyayangi mu kok" kata sang suami begitu lembut dan tersenyum pada sang istri.
"Perjalanan pernikahan kita ini akan menemui ujung cinta terindah dalam dekapanNYA." Sambil memeluk sang isteri dan melaju pulang.
HAHAHAHA
Kisahnya bikin galau ga' tuh ?
Bro, sist, jangan takut deh nggak dapet jodoh
Karna tulang rusuk tak pernah tertukar katanya Adnan
Karna Suami yang baik akan mendapatkan isteri yang baik pula
karna Tiap insan sudah mendapatkan pasangannya juga.
Nggak perlu cari jauh-jauh dari sekarang deh
Jatuhnya malah ntar maksiat
Yang penting Pantaskan diri
Jadi insan yang terbaik untuk pasangan kita
Karna sifat berbeda bukan alasan tuk tak bersama
Karna sifat berbeda bukan tuk perpecahan tetapi tuk pelengkap indahnya kehidupan
Kalau memang sudah menemukan dan sudah siap, ayo segerkan mengindahkan cinta, jangan dirusak
Segera menikah dan putihkan makna cinta
bagi yang belum siap, berpuasalah, menahan diri dari yang dapat menjerumuskan ke arah Zina
Ucapkan selamat datang kepada isteri kita
"Engkaulah wanita pertama dalam dekapanku Isteriku"
MAU?
Ini tadi niatnya yang tak maksud buat obat sih, karna kamu tadi dimarahin jadi buat obat biar senyum.
Ini tadi niatnya yang tak maksud buat obat sih, karna kamu tadi dimarahin jadi buat obat biar senyum.
Pokoknya tetap "UFO KECEMPLUNG COKLAT" :))
Segala puji bagi Alloh Yang Maha Pengasih, Sang Pembuat Cinta, Rabb yang cinta kita yang haq adalah untukNYA
Untuk setiap cinta yang kurasa
Untuk Kedua orangtua ku
Untuk keluarga ku
Untuk engkau sayangku
dan Untuk mu sahabat-sahabat ku
:)
Labels:
story
Langganan:
Postingan (Atom)