Kebaikan itu selalu INDAH

Kebaikan itu selalu INDAH
Teladan, tempatku kini dan apa yang kan kuperbuat nanti.. Walau menurutku apa yang kan terjadi itu semua masih misteri tapi tak kan pernah menyurutkan semangatku untuk berusaha yang sebaik mungkin.. Dan Atas ijinNYA, aku yakin bahwa Alloh memiliki rencana yang jauh lebih INDAH daripada apa yang aku, makhlukNYA rencanakan.. Bismillah, Dengan menyebut nama ALLOH, kulangkahkan kaki ini, agar aku tak kan hanya berdiam diri :)

Rabu, 02 November 2011

Tidak Peka ?

Menulis itu mencerminkan hati melalui tulisan (sekarang bukan pena je :D )
Nah, aku mau nulis ki, sekarang cerita tentang pasangan yang sudah menikah.
Don't look this story from the writer, but just read this story!
Maklum writer nya belum nikah je. haha :D
Nah ini mau cerita antar obrolan aja sih, antar dua insan Pria dan Wanita, eh tak ganti aja ya Ikhwan dan akhwat
Sifat mereka tidak sama, ah itu mah biasa, tetapi ternyata sifat mereka itu bagaikan api dan air, berbeda dan berlawanan.
Ikhwan sering bersifat RDB alias Ra dong Blas, ya tidak peka tentang akhwat atau bahasa gaul nya kagak romantis. haha
Sedang Akwat bersikap ingin agar sang Suami  (Ehm, yang belum berumah tangga pasti mak jleger denger kata ini :P) bisa bersifat romantis dengannya sehingga ia sering memancing sang suami. Di sini ada 3 Crita yang akan aku ceritakan, sebelum nya ini menyunting dari cerita sesungguhnya tapi tak perlu membahas siapa nya agar bisa ngambil hikmah nya aja bukan nggibah :D
Akhwat ini bingung, kenapa Ikhwan yang satu ini begitu lugu akut, maka nya dia mencoba memancing sang ikhwan agar bersikap romantis pada nya (Maklum memanjakan pasangannya baik suami atau isteri itu dituntunkan lho sebagai bunga-bunga indah pernikahan), pengen deh kayak crita Ali dan fatimah.
Pernah suatu waktu fatimah berkata pada Ali,
"Suamiku... Sebelum menikah denganmu, aku pernah sangat menyukai seorang laki-laki dan aku sangat ingin menikah dengannya." Berubah rona wajah Ali mendengar kalimat ini. Cemburu, penasaran campur aduk jadi satu. Tapi tetap dengan kelembutan dan perasaannya yang halus dia berkata, "Apakah engkau menyesal menikah dengan ku?" Fatimah tersenyum geli melihat ekspresi sang suami. " Tidak," ucapnya. " Karna lelaki itu adalah... Engkau", Subhanalloh sungguh indah kejadian Putri dari Rosullulloh dan Khalifah keempat itu.
Maka dengan modal rencana, Si Akhwat tadi menghampiri suaminya, "Suami ku, kalau aku mau es kelapa, maka apa yang kamu lakukan?" tanya sang Isteri pad Suami nya, Suaminya itu sempat bingung, namun dengan polos nya dan mempertimbangkan keadaan dompet (maklum tanggal tua), sang suami menjawab, "Waduh, aku nggak ada uang e, afwan ya," Pupuslah kisah romantis diantara mereka berdua. Padahal kata-kata yang ada dalam benak nya bukanlah yang seperti itu, "Aku akan membiarkan mu tidur dalam kamar kita," Lalu sang Isteri membayangkan ia berwajah bingung, lalu sang suami tersenyum "Biar engkau tidak melihat betapa konyol nya aku saat mengambil kelapa di kebun kita itu, betapa payahnya aku ketika mengupasnya, dan kau hanya tahu ketika aku membawa kelapa itu ke kamar mu sehingga kamu tidak sadar bahwa suami mu ini tidak ada uang untuk membelinya," dan suami tertawa nakal. tapi itu hanya angan bagi sang isteri.
Sang isteri tetap tidak pantang menyerah, kali ini pancingannya sudah agak menjurus, pasti ia terpancing, "Suamiku, menurutmu bagaimana mencintai? itu" sang suami terkaget dan menjawab, "ya mencintai itu berarti menyatakan cinta, banyak og definisi nya, coba aja buka kamus, buata apa e ? Ngerjain tugas po ?", rasa nya seperti mendengar piring pecah atau memang tetangga ada yang memecahkan piring, ah mbohlah. padahal bukan sperti ini kisah nya.
seharusnya sang suami berkata, "Seharusnya kamu tanyakan pada diri mu sendiri," Kata suami ku sambil tersenyum, "Kok bisa ?" tanyaku heran, "karna aku mencintai mu sama dengan kamu mencintaiku, cinta karna Alloh ini telah membuat 2 cinta terlihat 1 bukan 1 cinta terlihat 2 bercabang atau berbeda, karna cinta kita sejalan beriringan, jadi kalo kamu tanya bagaimana cara ku mencintai mu, ya sebagaimana dirimu mencintaiku" Ahhh..... GAGAl lagi. Mangkel mulai terlihat.
Jangan menyerah dah, sekarang akan aku coba cara lain..
Sang akhwat berpikir "Aku akan mencoba mengajak nya makan di luar. Aku tahu dia paling anti makan di rumah, karna ia berpikir memang paling hemat makan di rumah. Akhirnya aku mancing dia dan kali ini pasti berhasil."
"Suami ku, kita makan di luar yuk, aku wis yang bayari make uang simpanan ku, gimana ?" tanya ku menggoda, sejenak ia berpikir dan ku merasa bahwa aku akan menang, "Beneran nih? Asyik dah, Ayo isteriku, kita berangkat," kata suamiku lagi-lagi dengan polosnya..
"AAAAAAAAA... Aku bener-bener bunek nih, sepanjang perjalanan aku hanya diam sambil mendengar murotal dari CD player di mobil ini. Suamiku pun sibuk menyetir, entah aku udah males atau gimana, aku acuh tak acuh aja deh bahkan ketika ia berhenti di suatu tempat, dan akhirnya sampailah di suatu rumah makan. "What?" pikirku, inikan rumah makan yang terkenal romance, cocok buat pasangan yang baru menikah dan yang bikin kaget MAHAL! Apakah suamiku bener-bener nggak perhatian ma aku."
Sang Suami pun memesankan dua porsi yang sama yang itu sudah menjadi kebiasaan mereka untuk makan dan minum yang sama. mereka memilih tempat duduk dan Menunggu sambil ngliat pemandangan yang bener-bener indah sekali, dan ngobrol tentang beberapa hal.
Akhirnya makananpun datang dan sang isteri tertohok, makanan itu lezat sekali tapi yang pasti MEWAH! "Bagaimana ini, waaaaa, aku bener-bener bingung". sang Suami tampak lahap memakan makanan ini sedangkan aku canggung meski sang isteri mengakui makanan ini sangat lezat dan menggugah nafsu makan. mereka makan kurang lebih 10 menit.
Waaaah, akhirnya sampailah pada saat bayar membayar, dan benar saja, habis dengan jumlah yang besar, aduh bagaimana ini. Tetapi yang aneh nya, pelayan itu tidak menagih kepada kami namun malah mengucapkan "selamat jalan, terimakasih sudah menyantap masakan kami" kemudian tersenyum ramah. "Ada apa ini?" pikir sang isteri dan mereka pun naik dalam mobil lagi, dan aku memberanikan bertanya, "Suamiku, kenapa tadi kita tidak membayar?" tanya sang isteri polos, suami tertawa geli "Mana mungkin ada yang jualan tapi tidak dibatyar sayangku,", "Lha trus kenapa kita tidak bayar?" tanya sang isteri lagi "Isteri ku, biarlah aku yang membayarnya, bukankah aku pemimpin dari mahligai cinta kita ini, biarlah tak perlu melihat keluarnya uang, tetapi melihat bagaimana aku sedang menabung rasa cinta, memupuk rasa sayang dan mencoba menyemai nya. Sayang, aku tahu selama ini engkau ingin aku bersikap romantis, tapi aku memang begini, tidak terlalu peka, aku ingin memberikan cintaku tiap hari tapi beda rasa, dengan romantis, dengan cembur, dengan cerita, dengan hubungan kita dan dengan rasa-rasa yang lain yang menambah rasa sayang ini, Satu yang tak perlu kau pikirkan, bahwa aku pasti menyayangi mu kok" kata sang suami begitu lembut dan tersenyum pada sang istri.
"Perjalanan pernikahan kita ini akan menemui ujung cinta terindah dalam dekapanNYA." Sambil memeluk sang isteri dan melaju pulang.

HAHAHAHA
Kisahnya bikin galau ga' tuh ?
Bro, sist, jangan takut deh nggak dapet jodoh
Karna tulang rusuk tak pernah tertukar katanya Adnan
Karna Suami yang baik akan mendapatkan isteri yang baik pula
karna Tiap insan sudah mendapatkan pasangannya juga.
Nggak perlu cari jauh-jauh dari sekarang deh
Jatuhnya malah ntar maksiat
Yang penting Pantaskan diri
Jadi insan yang terbaik untuk pasangan kita
Karna sifat berbeda bukan alasan tuk tak bersama
Karna sifat berbeda bukan tuk perpecahan tetapi tuk pelengkap indahnya kehidupan
Kalau memang sudah menemukan dan sudah siap, ayo segerkan mengindahkan cinta, jangan dirusak
Segera menikah dan putihkan makna cinta
bagi yang belum siap, berpuasalah, menahan diri dari yang dapat menjerumuskan ke arah Zina
Ucapkan selamat datang kepada isteri kita
"Engkaulah wanita pertama dalam dekapanku Isteriku"
MAU?
Ini tadi niatnya yang tak maksud buat obat sih, karna kamu tadi dimarahin jadi buat obat biar senyum.
Pokoknya tetap "UFO KECEMPLUNG COKLAT" :))

Segala puji bagi Alloh Yang Maha Pengasih, Sang Pembuat Cinta, Rabb yang cinta kita yang haq adalah untukNYA
Untuk setiap cinta yang kurasa
Untuk Kedua orangtua ku
Untuk keluarga ku
Untuk engkau sayangku
dan Untuk mu sahabat-sahabat ku 
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar