Kebaikan itu selalu INDAH

Kebaikan itu selalu INDAH
Teladan, tempatku kini dan apa yang kan kuperbuat nanti.. Walau menurutku apa yang kan terjadi itu semua masih misteri tapi tak kan pernah menyurutkan semangatku untuk berusaha yang sebaik mungkin.. Dan Atas ijinNYA, aku yakin bahwa Alloh memiliki rencana yang jauh lebih INDAH daripada apa yang aku, makhlukNYA rencanakan.. Bismillah, Dengan menyebut nama ALLOH, kulangkahkan kaki ini, agar aku tak kan hanya berdiam diri :)

Sabtu, 31 Desember 2011

Monyet


Ada sebuah perumpamaan nih.
Seekor monyet yang lihai dalam memanjat pohon kelapa, ia memanjat sampai ke pucuk nya karna ingin merasakan segarnya kelapa. Tiba-tiba datang angin ribut, berpegang erat lah sang monyet agar tak terjatuh, datang lagi badai yang lebih besar, berpegang lagilah dia lebih erat lagi, nah setelah angin besar itu pergi, sang monyet yang masih terpejam karna kencang nya angin sebelumnya, disapa oleh angin sepoi-sepoi, dan apa yang terjadi, tertidurlah dia dan akhirnya terjatuh.
Saudara ku semua nya, yang nama nya ujian, cobaan, dan rintangan itu dapat berupa banyak hal. Bukan hanya orang miskin yang terlihat susah, orang kaya pun ia juga diberi cobaan, mau di bawa kemana dan digunakan untuk apa harta itu.
Sama dengan kondisi saat ini, buka dan lihatlah data berapa persen jumlah muslim di Indonesia. Tanyakan pada penduduk dunia di negara mana yang memiliki jumlah pengikut Islam terbanyak? Di mana di negeri ini adzan boleh dikumandangkan, boleh menutup aurat, tidak ada perang fisik. Bandingkan dengan saudara2 kita di negeri yang adzan tak dapat berkumandang luas, di mana hijab dipandang meresahkan, bandingkan dengan saudara2 kita yang melawan bom dan senjata perang hanya dengan batu.
Hai, apakah kita tak ubahnya seperti monyet itu, apakah harus Alloh berikan angin yang ribut dulu baru kita kembali berpegang erat pada NYA. Apakah harus IA mengguncangkan kembali daratan kita dan menggulung lagi lautan kita baru kita semua introspeksi diri dan berbenah. Apakah pula di sekolah kita tercinta harus ada seorang yang terkena imbas nya dulu dalam berzina baru kita sadar tuk tak mendekati zina?
Kapan kita mati? Kapan? Tak ada yang tahu!
Kenapa kita masih sombong dengan berkata, "Nanti sajalah, nunggu tua baru taubat,"
Woi! Perkataan sombong macam apa itu? Siapa yang menjamin setelah membaca note ini kamu masih hidup? SIAPA?

Budi dan Alam mencari pelet
Dari melati hingga cendana
Janganlah jadi macam si Monyet
Yang mati karna terlena

2 komentar: