Gelas dan Air
Ketika Menyerah Menjadi Penghalang Dalam berjuang
Bujang dan Imam tengah melakukan perjalanan. keduanya melihat seorang pemuda tengah berupaya menggantung dirinya di pohon besar. Segera mereka berlari mencegah pemuda itu bunuh diri. Bujang memegang kakinya, dan Imam dengan cekatan memutus tali yang menggantung di leher pemuda itu yang tak lain adalah teman mereka yang bernama Ja'far
"Apa yang kau lakukan Ja'far ? Mengapa kau hendak melakukan perbuatan terkutuk ini ?" Tanya buyang kepada Ja'far
"Jangan halangi aku Bujang, biarkan aku mati, walaupun ini melanggar agama, aku tidak peduli, pokoknya kamu jangan halangi aku !" ujar temannya itu.
"Baiklah. Aku tidak akan mengahalangimu lagi. Kau boleh melanjutkan gantung dirimu lagi" Ujar bujang tenang sambil melepaskan pegangannya
"Apa kau membiarkanku bunuh diri?" tanya Ja'far heran.
"Iya, tapi ada dua yarat"
"Apa syaratnya?"
"Pertama, jawab pertanyaanku, mengapa kau ingin bunuh diri ?" tanya Bujang
"Aku frustasi Bujang" jawab Ja'far, akhirnya diapun menceritakan bahwa ia menyukai seorang akhwat namun ternyata akhwat itu sudah dijodohkan oleh syaikhnya, padahal mereka berdua saling mencintai.
"Baiklah, aku minta syarat yang kedua Ja'far, tolong ambilkan aku dan Imam minum karna kami haus karena berjalan jauh.
"Apa ? Kau menhentikanku gantung diri hanya untuk meminta minum ?" Tanya Bujang heran, namun akhirnya dia pergi tuk mengambil air minum itu.
Akhirnya air minum itu sudah disuguhkan kepada Imam dan Bujang, namun tiba-tiba Bujang melempar gelas tersebut ke halaman. Wajah Bujang terlihat kecewa, namun wajah Ja'far justru jauh lebih kecewa karna orang yang diberinya minum malah membuang gelasnya.
"Hai Bujang, mengapa kau membuang gelasku ?" tanya Ja'far agak marah.
"Airnya Kotor Far" jawab Bujang seenaknya.
"Apa ? hanya karna airnya kotor kau membuang gelasku?"
"Iya memangnya knapa?
"Iya memangnya knapa?
"Bodoh sekali kau Bujang, kalau airnya yang kotor, gantilah dengan air yang bersih, jangan justru kau buang gelasku"Nasihat Ja'far sambil mencibir
"Bukankah kebodohan ini kuya yang kau lakukan ?" tanya Bujang tenang
"Apa maksud mu, Bujang ?" tanya Ja'far heran.
"Kehidupan ini adalah wadah kalau kau kecewa dengan apa yang yang terjadi dalam kehidupanmu, ganti aja kekecewaan itu dengan sesuatu yang membahagiakanmu, jangan justru kau buang kehidupanmu" Ujar Bujang tenang.
~Jalan Cinta Darussalam~
Ya seperti itu temanku, sahabatku, saudaraku..
Sama halnya dengan jalan juang kita..
Ketika kita mrasa kecewa akan apa yang tlah kita upayakan, terkadang justru kita berhenti dalam berjuang..
kita cenderung lari dari perjuangan itu dan memilih untuk menyerah karna rasa kecewa itu..
Kawan..
Apa yang menjadi kekecewaanmu ?
Apakah tujuanmu yang membuatmu kecewa ?
Apakah niatmu yang membuatmu kecewa ?
atau Apakah Jalan itu yang membuatmu kecewa ?
Jika niatmu salah dan membuatmu kecewa maka gantilah niatmu itu..
atau Apakah Jalan itu yang membuatmu kecewa ?
Jika niatmu salah dan membuatmu kecewa maka gantilah niatmu itu..
Jika tujuanmu salah dan membuatmu kecewa maka gantilah tujuanmu itu..
Jika jalanmu salah dan membuatmu kecewa maka gantilah tujuan itu..
tapi jangan sesekali kau ganti yang haq itu dengan yang bathil..
jangan sesekali kau korbankan dirimu tuk pergi dari surga menuju neraka..
jangan sesekali kau kecewa karna kau berjuang..
karna setauku jika itu terjadi maka kau kan berhenti berjuang..
apa lawan kata dari berjuang ? ya mungkin adalah terdiam..
ya, mungkin kau akan diam dan mematikan sendiri langkahmu dan perjuanganmu..
Wahai orang-orang yang beriman!Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan) dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, dimedan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan)serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan) (Surah Al-Imran ayat 200)
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk (Surah Al-Baqarah ayat 45)
Bismillah.. Hati ini telah menetapkan tujuan layaknya judul buku ini.. :)
BalasHapus