Sebenarnya bingung banget ni mau nulis apa.
Tapi kegalauan ini udah meluap-luap rasanya.
Meski kepala rasa nya berat sekali (maklum badan sedang tidak fit), tapi ingin sekali menuliskan kata demi kata di sini.
Kawan.
Entah, bagaimana rasa bahagia, senang, bangga, atau apapun itulah tentang kalian.
Serasa ingin memukul diri ku sendiri.
Karna standar yang begitu tinggi.
Aku akan menceritakan semua nya dari awal hingga saat ini
Melalui tokoh dan imajinasinya
"Berpendarlah cahaya tanpa melalui celah
Cahaya terbuka hingga silau mata
Sejenak berpikir mengapa ia kini gelap
Lantas tangan dan kaki ingin bergerak
Yang penting raga tak hanya diam"
"Aku melihat, kanan dan kiri
Begitu menyesakkan hati
Begitu tak elok lagi tuk dimengerti
Begitu tergugah tuk diperbaiki
mulailah kisah kelinci
Si Tinggi Hati"
"Banyak hal yang ia lakukan
Banyak hal yang ia pikirkan
Banyak hal yang ia canangkan
Ia siap mengorbankan banyak hal
Agar asa tak hanya impian"
"Tetapi, bukan hidup namanya jika ia datang tanpa cobaan
Memang
Banyak hal yang ia lakukan
tapi banyak pula dari yang ia lakukan itu GAGAL
Banyak hal yang ia pikirkan
tapi banyak pula dari yang ia pikirkan itu BASI dalam wacana
Banyak hal yang ia canangkan
tapi banyak pula dari yang ia canangkan itu MATI tak berasa
Ia sudah siap tuk berkorban
ya, hingga akhirnya mengorbankan banyak hal itu
Dalam kegagalan yang justru basi dan mati"
"Kelinci tinggi hati
Ia melihat kanan kiri
Tak sesuai dengan pikir dan hati
Lantas menyalahkan sana sini
Dan berkubang dalam lumpur berduri
Pekat lagi menyayat tak sekedar perih
Nasib kelinci Tinggi hati"
"Kelinci sekarang banyak diam nya
Kelinci sekarang tak pandai melompat
Ia murung hingg tak sanggup melihat ke depan
Hanya melihat ke bawah
Seakan-akan impian nya terkubur di sana
Di lumpur pekat penuh nanah itu
Kasihan ya Kelinci Tinggi Hati itu saudara?"
"Hingga datang kelinci yang lain
Mereka bebas berkeliaran tanpa beban
Melompat ke sana ke mari dengan riang
Dalam hati Kelinci Tinggi Hati
Enak bener mereka, lha aku?
Tanpa menyadari kelinci
Tentang kata-kata ajaib itu"
"Lama melamun dan melihat kelinci yang lain
Ia menyadari bahwa mereka pun sudah cukup tinggi
Mereka tak serendah dan bukannya tak enak dipandang
Hanya serasa ia lah yang terlalu tinggi dalam melompat
Hingga yang lainnya serasa rendah
Lantas muncul sebuah pertanyaan besar
Apakah aku yang tak enak dipandang?"
"Kelinci kecil masihkah ia tinggi hati?
Masihkah ia memandang tinggi asa nya?
Masihkah ia?"
"Kelinci kelinci kelinci
Tinggi Hati dalam skala manusiawi
Yang telah diciptakan Illahi
Lewat ilmu yang MAHA TINGGI
yang manusia hanya mampu mengerti
SECUIL"
"Kelinci kelinci
Taukah engkau cara terburuk dalam menyianyiakan waktu
Mau kah kau tahu
Jawabnya adalah
Bekerja bersungguh-sungguh
Dalam melakukan hal yang sia-sia
Hingga pekerjaan yang bermanfaat
terabaikan
Karna apa wahai kelinci ku sayang?"
"Jawab jawab
Tak perlu ditanya
Tak perlu dijawab
Lompatang mu sudah menjawab
Mewakili ribuan kata
Untuk ketinggian hati mu kelinci
Tersayang"
PuSER (PUiSi cERita)
Luthfi Alfikri K
untuk kenikmatan yang telah banyak Alloh berikan
untuk hari-hari ku yang luar biasa
untuk my beloved Family
untuk kamu sayang
untuk kamu semua sahabat
:)
Kebaikan itu selalu INDAH
Jumat, 28 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar