Kebaikan itu selalu INDAH

Kebaikan itu selalu INDAH
Teladan, tempatku kini dan apa yang kan kuperbuat nanti.. Walau menurutku apa yang kan terjadi itu semua masih misteri tapi tak kan pernah menyurutkan semangatku untuk berusaha yang sebaik mungkin.. Dan Atas ijinNYA, aku yakin bahwa Alloh memiliki rencana yang jauh lebih INDAH daripada apa yang aku, makhlukNYA rencanakan.. Bismillah, Dengan menyebut nama ALLOH, kulangkahkan kaki ini, agar aku tak kan hanya berdiam diri :)

Kamis, 01 Juli 2010

My Story part 3

Nah, setelah itupun kami mengikuti PPI kota dan alhamdulillah kami mendapatkan Juara Umum untuk Tonti Teladan. Senangnya kami, namun ada sedikit rasa was-was bahwa kelak kejadian saat LBB itu akan terulang dan kami semakin digerogoti oleh rasa ”Lebih”. Untuk itulahg kami selalu ditempa mental baik oleh pak Singgih maupun bapak ibu kami. Hingga pak Singgihpun membuat ujian yang ketiga yaitu kami harus berkunjung ke rumah bapak atau ibu kami. Nah, akhirnya ditentukanlah kelompok dan dimana kami akan berkunjung. Aku satu kelompok dengan Hanif an Edo dan mendapatkan tempat di tempatnya Mbak Alifah. Hmm.. karna aku secara pribadi belum mengenal Mbak Alifah seperti apa, makanya sempet agak deg-degan juga sich. Dan akhirnya kamipun berkunjung ke tempatnya mbak Alifah (ya semepet nyasar-nyasar juga sich tapi nyampe kok.. he3.. ), dan sampai di sana kami disambut dengan salam hangat dari mbak Alifah dan itupun sudah menjadi bagai siraman air dalam kobaran api deg-deganku (weleh-weleh bahasane.. he3.. ) kamipun berbincang-bincang dan tak sadar waktupun telah menunjukkan pukul 20.00. mbak Alifahpun bertanya kepada kami kok nggak pulang, dan kamipun menjawab ya nggak papa kok mbak. Dan mbak Alifahpun memberikan sinyal-sinyal bahwa kami harus segera pulang (wkwkwkwkw.. :D). Ok dech kami pamit, dan ternyata kami mendapat bingkisan berupa jas pinjaman yang harus kami berikan kepada teman kami yang nantinya ini adalah ujian kami selanjutnya.
Esok harinya Pleton yang putri dipanggil oleh pak Singgih dan kami nggak ta apa sich yang dibicarakan mereka. Baru setelah itu keesokan harinya kami dipanggil dan diberi tahu bahwa kami ini kurang teliti. Bahwa kemaren itu jas yang milik teman kami itu telah dimanipulasi (ya something like that lah.. he3.. ), dan kami tidak perhatian sehingga dalam ujian inipun kami kembali gagal. Dan di ujian itu kami diberitahukan bahwa akan ada 1 ujian lagi yang menyusul, entah kapan datangnya.
Nah beberapa hari setelah itu, kami bersiap tuk mengikuti PPI Propinsi. Ya, lomba yang menjadi tolak ukur latihan kami selama ini. Pagi hari kami telah semangat tuk mengikuti perlombaan ini. Pagi kurang lebih jam 9an aq dan teman-teman telah tiba di tempat PPI Propinsi yaitu balai Kota. Kami sampai di sana ternyata masih anak-anak SMP yang tengah berlomba. Kami menunggu hingga tiba giliran kakak kelas kami yaitu Tonti Teladn 2011 baik yang putra maupun yang putri, kamipun ikut menyaksikan mereka dan menyemangati mereka dengan doa. Dan akhirnya tiba saat kami tuk maju. Dengan berbagai rasa menjadi satu, kamipun maju baik pleton putra maupun pleton putri. Pos 1 tlah kami lewati, begitu pula pos 2, dan pos 3 serta pos 4. fiuh ada kelegaan dari wajah kami namun dibalik wajah itu masih ada banyak ketegangan. Setelah itu masih ada bapak ibu kami yang maju tuk ikut lomba juga. Setelah seluruh peserta tlah selese, tinggalah kami menunggu hasil. Deg-degan jelas. Tapi kamipun tetap berdoa kepada Alloh agar diberikan yang terbaek.
Pengumuman pun dimulai, diawali dengan upacara dan selanjutnya pengumuman mulai dari yang SMP dulu. Nah tibalah dibacakan pengumuman kejuaraan buat tingkat SMA atau yang sederajat. Mulai dari yang putri. Alhamdulillah pleton putri ada yang masuk menajdi peringkat 5 meski ada tanda tanya peringkat berapa pleton kakak kelasku atau pleton ibuku. Nah tiba saatnya pembacaan hasil lomba bagi yang putra, mulai dari harapan 3, harapan 2 yang alhamdulillah diperoleh oleh bapak kami, lalu harapan 1, peringkat 3, peringkat 2, dan peringkat1. Deg, tiba-tiba ada rasa yang menusuk di dalam hati ini. Satu pertanyaan muncul, mana pleton kami ??? peringkat brapa kami ??? sedih ??? iya!!! Kecewa ??? iya!! Namun, apa daya kami, palu telah diketuk, keputusan tlah jatuh, dan keputusan itu adalah pletonku pulang dengan tangan hampa. To be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar