Tak lama setelah itu, hasil rekapitulasi nilaipun kluar. Tak tahan tuk memendam tanya, akupun melihat hasil rekap itu. Terdiam, bisu, tak ada kata yang sanggup terucap, trasa raga tak ada lagi di badan. Tertulis dengan jelas. SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA pletonku mendapat PERINGKAT 16. Sedih, kecewa, tak tertahan lagi. Semua terasa begitu menyakitkan bagiku atau mungkin bagi kami. (Mohon maaf kepada bapak ibu kami kalau memang kami belum bisa memberi semaksimal mungkin).
Keesokan harinya, kamipun masuk sekolah dan pada saat itu yang bertugas menajdi petugas upacara adalah angkatan kami. Acarapun selese dengan diakhiri oleh pengumuman-pengumuman kejuaraan. Ssat latiahnpun dimulai. Kami dikumpulkan dan diajak berbicara. Dengan rasa kecewa dan sedih yang masih menempel di dada. Tapi ternyata bagai air yang menyejukkan jiwa, rasa itu sdikit sirna dengan perkataan mas Jundi. ”Ayo deq, tetep semangad. Meski kemaren hasilnya kurang memuaskan naumun bagiku, atau mungkin bagi kami, kalian adalah pleton yang terbaek kok.. ” dngan snyum mas Jundi itu seakan penyesalan itupun berubah menjadi semngad dan kami kan terus berjuang tuk dapat lebih baek lagi.. J
Mungkin itulah sedikit kisah yang ku dapatkan dari keluargaku, keluar Tonti Teladan. Yang mungkin masih banyak sekali kisah yang meski seluruh lautan ku jadikan tinta, dan seluruh kayu kujadikan kertasnya, itu semua belum cukup tuk mengisahkan kisah kita yang mungkin tak mampu kutulis semua namun ku akan terus mengingatnya meski lautan tlah jadi tinta dan kayu tlah jadi kertas. Thanx 4 everything u gave to me .. J
Tonti Teladan!!! Teladan JAYAMAHE!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar