Kebaikan itu selalu INDAH

Kebaikan itu selalu INDAH
Teladan, tempatku kini dan apa yang kan kuperbuat nanti.. Walau menurutku apa yang kan terjadi itu semua masih misteri tapi tak kan pernah menyurutkan semangatku untuk berusaha yang sebaik mungkin.. Dan Atas ijinNYA, aku yakin bahwa Alloh memiliki rencana yang jauh lebih INDAH daripada apa yang aku, makhlukNYA rencanakan.. Bismillah, Dengan menyebut nama ALLOH, kulangkahkan kaki ini, agar aku tak kan hanya berdiam diri :)

Minggu, 28 Maret 2010

Sejarah melayu 3

Dalam kebosanannya itu, di pertengahan jalan, dia bertemu dengan seorang pemuda yang sebaya dengan dia yang tengah melatih kungfunya. Karna merasa tertarik, Sang Nila Utama pun melihat permainannya.
            ”Mengapa aku belum pernah melihat kungfu sebagus dan sehabt itu itu ?” pikir  Sang Nila Utama dalam hati. Lalu, tanpa berpikir panjang Sang Nila Utama langsung keluar dari persembunyiannya dan mengajak pemuda itu tuk mengadu kungfu dengannya.
            Pertanrungan sengit pun tak terelakkan. Saling adu kungfu tentu menjadi tontonan yang menarik dan harus ada. Satu persatu kepandaian dipamerkan, memukul sekali terkena pukulan sekali adalah hal yang biasa karna benar-benar sengitnya pertarungan ini. Hingga akhirnya Sang Nila Utama benar-benar sudah kecapekan dan memutuskan tuk mengeluarkan jurus pamungkasnya, yaitu kungfu penghancur tulang. Dilancarkan kungfu itu, namun pesilat yang menjadi lawannya itu tak patah arang, diadunya jurus yang dia punya yaitu jurus jari maut. Akhirnya jurus pamungkas saling beradu dan keduanya sama-sama telah letih. Karna keduanya sama-sama sudah tak kuat tuk melanjutkan pertarungan itu, maka mereka memutuskan tuk menghentikan adu kungfu tersebut. Karna tertarik akan kungfu yang dimiliki oleh pemuda itu maka pemuda itu diajak ke istana tuk diangkat menjadi prajurit istana. Nama pemuda itu adalah Demang Lebar Daun. Yang nantinya kan menjadi sahabat setia dari Sang Nila Utama.
            Tak terasa usia Sang Nila Utama tlah beranjak dewasa. Pekerjaan yang banyak telah merampas keseriusannya dalam bidang kungfu. Kewajibannya sebagai putra mahkota yang kelak akan menjadi raja karna dia adalah anak semata wayang dari baginda raja memaksanya tuk mempelajari banyak ilmu yang digunaknnya sehari-hari. Ilmu tentang kerajaan, ilmu tentang taktik perang, ilmu bahasa, ilmu alam, dan masih banyak ilmu yang harus dia kuasai sebagai putra mahkota. Tanpa disadari, usianya kini telah pantas tuk menjalin suatu hubungan pernikahan. Maka Sang Nila Utama pun menikah dan mengangkat isterinya Wan Seri Beni sebagai putri mahkota. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar