Kebaikan itu selalu INDAH

Kebaikan itu selalu INDAH
Teladan, tempatku kini dan apa yang kan kuperbuat nanti.. Walau menurutku apa yang kan terjadi itu semua masih misteri tapi tak kan pernah menyurutkan semangatku untuk berusaha yang sebaik mungkin.. Dan Atas ijinNYA, aku yakin bahwa Alloh memiliki rencana yang jauh lebih INDAH daripada apa yang aku, makhlukNYA rencanakan.. Bismillah, Dengan menyebut nama ALLOH, kulangkahkan kaki ini, agar aku tak kan hanya berdiam diri :)

Rabu, 25 Mei 2011

Inilah Wasiat sosok yang kita rindukan itu #1

Dari Ali ibn Abi Thalib r.a. ia Berkata,
Tatkala turun ayat "idza jaa nashrullohi wa al-fath..." Rasululloh sedang sakit. dan karna sakitnya tak kunjung sembuh, maka Rosululloh pun keluar ke tengah-tengah jamaah tepat pada hari Kamis dengan kepala terikat kain pengikat dan kemudian beliau naik ke atas mimbar.
Rosululloh lalu duduk di atas mimbar dengan wajah pucat pasi dan air mata yang berlinang. Rosululloh lalu memerintahkan sahabatnya, Bilal r.a. agar segera memanggil orang-orang di madinah (yang isi panggilan Bilal): "Berkumpullah kalian untuk mendengar wasiat dari Rosululloh karena wasiat ini merupakan wasiat terakhir untuk kalian." Bilal pun segera menyerukan panggilan itu, sehingga berkumpullah mereka semua, dari yang muda hingga yang tua. Sampai-sampai rumah mereka dibiarkan terbuka, begitu juga pasar-pasar mereka, bahkan para gadis pingitan pun keluar dari rumahnya untuk ikut mendengarkan wasiat Rosululloh sehingga membuat masjid Nabi menjadi benuh sesak. Kemudian Rosululloh bersabda, "Longgarkanlah, longgarkanlah, untuk orang yang datang setelahmu,"
Kemudian Nabi berdiri sambil menangis karena Alloh dan mengucapkan kalimat istirja' (Inna Lillahi
Wainna Illayhi Rojiun), lalu membaca hamdalah (Alhamdulillahi Robbil Aalamiin) dan memuji Alloh, membaca sholawat atas para nabi dan atas dirinya sendiri. Selanjutnya Rosululloh bersabda, "Aku adalah Muhammad ibn Abdulloh ibn Abdul Muthalib ibn Hasyim al-Arabi al-Harami al-Makki yang tiada nabi lagi sepeninggal aku"
Wahai sekalian manusia ! Sesungguhnya jiwaku telah memberikan isyarat akan pergi, tibalah waktunya aku akan berpisah dari dunia, aku sudah rindu untuk bertemu dengan Tuhanku, tetapi betapa sedihnya kalau aku harus meninggalkan umatku. Apakah yang akan mereka katakan sepeninggalku ? Wahai Alloh, Selamatkanlah (mereka) Selamatkanlah (mereka) !
Wahai sekalian manusia ! Dengarkanlah wasiatku, camkan baik--baik, dan jagalah baik-baik ! Hendaklah yang hadir di antara kalian bersedia menyampaikannya kepada yang tidak hadir, karena wasiatku ini adalah wasiatku yang terakhir kepada kalian !
Wahai sekalian manusia ! Sesungguhnya Alloh telah menjelaskan dalam ayat-ayatNYA yang muhkam tentang apa yang dihalalkan bagi kalian, dan apa yang diharamkan bagi kalian, apa yang harus kalian kerjakan dan apa yang harus kalian tinggalkan. Maka halalkanlah apa yang telah dihalalkanNya, haramkanlah apa yang diharamkanNya, imanilah ayat-ayatnya yang mutasyabihat, amalkanlah ayat-ayatnya yang muhkan, dan jadikanlah tamsil-tamsilnya sebagai pelajaran.
Kemudian Rosullulloh menatap ke langit seraya berdoa, "Wahai Alloh, aku benar-benar telah menyampaikan (risalahku), maka saksikanlah!"...

2 komentar:

  1. iya mas, sekarang kita tinggal harus melakukan apa yang Alloh perintahkan kepada kita lewat RosulNya mas agar kelak senyum ni kan terkembang karna termasuk dalam golongan Rosululloh dalam surga :)

    BalasHapus